Keajaiban
Keajaiban
Sungguh banyak hal yang terjadi beberapa bulan ini (selama
aku nggak posting). Banyak yang ingin aku ceritakan, tetapi aku bingung harus
mulai dari mana.
Mungkin aku bisa mulai dengan pertanyaan mengapa aku
menghapus posting sebelumnya? Ya, karena posting itu sangat kontroversial. Segunung
pertanyaan bertalu menggema di telinga. Secara sederhana aku jawab : Siapapun
dia yang hendak melamarku, tentu sudah tahu jawabannya. Aku belum siap. Kecuali
jika dia punya ketangguhan yang kuat untuk meruntuhkan prinsipku. Dan
ketangguhan itu hanya bisa ada bila dia benar2 mencintai aku. *halah*
Beberapa minggu lalu, salah seorang sahabatku dari Malaysia,
yang sekelas denganku, datang menginap di kosku untuk belajar bersama. Momen
itu dimanfaatkannya untuk bercerita bahwa EH (seniorku) nembak dia (IBJ :
inisial untuk temanku dari Malaysia ini). Aku terkaget-kaget, bukankah EH
adalah pacar dari SWN (teman angkatanku)? Aku ceritakan lagi kisah ini ke CAW
(Reza). CAW ingin memberitahukan pada SWN tentang kelakuan pacarnya yang bukan
kali ini saja bertindak di luar batas seperti itu. Ku katakan, percuma saja
kalau CAW berusaha bertindak laksana pahlawan, sebab kami tahu bahwa SWN itu
cinta mati sama EH. Kalau sudah cinta mati begitu, tahi kucing pun serasa
coklat. Tak akan percaya tentu. Aku hanya menggelengkan kepala melihat fenomena
menjijikkan itu.
Beberapa hari setelah itu pula. Seseorang berinisial IAP
(laki2) bercerita padaku bahwa dia berat untuk meninggalkan pacarnya sebab
sedang hamil. Ternyata dia sudah melakukan hubungan suami istri dengan pacarnya
itu sekitar lima kali. Bodoh, sungguh bodoh. Aku katakan demikian bukan
semata-mata karena mereka berzina. Aku katakan demikian sebab aku tahu
riwayatnya. Pacar si IAP ini ternyata adalah istri orang, bahkan cewek ini
sudah punya anak. Cuih! Ingin sekali meludah mendengar ada perempuan yang semurah
itu. Astagfirullah, seharusnya tak boleh mencela seperti ini. Tapi jujur, di satu
sisi aku kesal, tapi di sisi lain aku iba sekaligus prihatin dengan kesehatan
jiwa dan mental perempuan itu. Aku rasa ada gangguan kepribadian dalam dirinya.
Aku tak habis pikir bagaimana dia bisa melakukan hubungan seksual dengan IAP
sekaligus dengan suaminya. Dunia macam apa ini? Aku hanya menggelengkan kepala
mendengar fenomena menjijikkan itu.
Ah, sudah.. sudah.. Membahas ribuan kisah orang2 yang curhat
kepadaku sungguh tak ada habisnya. Aku sendiri butuh curhat, hanya aku belum
menemukan orang yg tepat, kecuali keluarga, khususnya ibuku. Dulu, seseorang
yang pernah sangat berarti dalam hidupku, MAR, adalah ‘tempat’ yang sering aku
jadikan sasaran curhat. Sebenarnya MAR adalah pendengar yang baik sampai salah
satu organisasi terkeren di FK itu memisahkannya jauh dari ku. Mungkin saja
Allah cemburu karena aku jadi sering curhat ke MAR daripada ke Allah. Itu pula
yang menjadi faktor Allah memisahkan kami. Ya, pasti!
Curhat pertamaku :
Seorang anak SMA yang sama sekali tidak aku kenal, menjadi
temanku di fesbuk. Entah, sepertinya dulu di posting2 lama aku pernah
menyinggung sedikit tentang gadis ini. Gadis yang meminta izin menyadur
note-note fesbukku untuk dijadikan pementasan teater di sekolahnya. Aku
mempersilakan dengan senang hati, tanpa royalty, tanpa imbalan yg berarti. Aku
senang jika karyaku dibaca. Bagiku itu sudah lebih dari cukup. Gadis ini
berinisial ZS. Sungguh, amat terlihat dia masih dalam proses pencarian jati
diri. Aku sering ditanya olehnya tentang apa yang dia lakukan itu sudah benar
atau belum. Aku baca beberapa status dan tweetnya. Dia terlalu frontal
mengedepankan idealismenya, khususnya tentang menolak pacaran. Alhasil, banyak
kawan yang tak suka padanya. Hmm, masa SMA… Aku pun mengatakan padanya hal ini
-> Dek, ada teori psikologi yg menyebutkan begini
: semakin seseorang terkesan menolak sesuatu, itu adalah bentuk defense
mechanism dlm dirinya yg sebenarnya semakin menginginkan hal yg ditolaknya,
atau ia tak bisa mendapatkan hal itu, jadi ia bersikap seolah menolak agar tdk
ketahuan kalau dia sdg mengharapkan...
Biasanya, aktivis dakwah yg update statusnya melulu ttg menolak pacaran, justru sebenarnya sdg galau karena blm pernah tau rasanya pacaran...
Islam itu luas dek, tdk hanya membahas ttg pacaran... Islam itu luas, msh byk hal yg perlu didakwahkan daripada sekadar memancing amarah orang2 yg pacaran...
Islam itu mengajak pada kebaikan dgn hikmah n pelajaran yg baik, bukan dgn paksaan atau sindiran...
Semangat berdakwah ya! :)
Biasanya, aktivis dakwah yg update statusnya melulu ttg menolak pacaran, justru sebenarnya sdg galau karena blm pernah tau rasanya pacaran...
Islam itu luas dek, tdk hanya membahas ttg pacaran... Islam itu luas, msh byk hal yg perlu didakwahkan daripada sekadar memancing amarah orang2 yg pacaran...
Islam itu mengajak pada kebaikan dgn hikmah n pelajaran yg baik, bukan dgn paksaan atau sindiran...
Semangat berdakwah ya! :)
Curhat keduaku :
Hari itu adalah hari pertama aku
mengajar les privat anak SMP kelas 2. BGS namanya. BGS ini anak pertama dari
istri kedua ayahnya. Ortunya amat kaya raya. Ayahnya seorang mualaf. Menjadi
mualaf setelah menikah dengan istri kedua (ibu BGS). Istri pertama ayahnya (ibu
tiri BGS) tak mau diajak masuk Islam. Beliau tetap pada agamanya. Aku salut,
cinta bisa memasukkan saudara muslim baru (ayah BGS) dalam ranah ukhuwah,
padahal ayah BGS adalah pemilik kasta yang tinggi dalam jajaran kerajaan di
Bali. Keluarga ini terlihat berjalan harmonis, tapi aku yakin pasti ada
kesenjangan antara istri pertama dengan istri kedua. Antara anak tiri dan ibu
tiri, bgitupun antar saudara tiri. Aku sangat tak bisa memahami. Aku hanya
berdoa agar fenomena itu tak terulang pada kehidupanku bersama suamiku nanti.
Aku mau, hanya aku yang dicintainya. Ya, hanya aku perempuan satu-satunya.
BGS ini sebenarnya anak yang
cerdas. Cepat menangkap apa yang aku terangkan. Awalnya aku ragu bisa
mengajarnya. Ayahnya bilang, BGS berkali-kali ganti guru les dengan berbagai
alasan, sering karena tidak cocok dengan guru privatnya. Aku berpikir, apa BGS
akan cocok dengan metodeku mengajar? Seminggu, dua minggu, tiga minggu, aku
merasa BGS cocok denganku. Kedekatan kami seperti bukan antara guru dgn murid,
tapi aku justru menganggapnya sebagai adikku sendiri, hanya dua tahun lebih tua
dari Kaisar.
BGS senang sekali mengkritik
penampilanku jika ia lihat jilbabku tidak matching dengan kemeja. Atau jika
rokku tidak cocok dengan sepatu yang aku kenakan. Huff… BGS selalu bercerita
panjang lebar tentang dirinya selama di sekolah, tentang mimpinya menjadi ketua
OSIS, tentang masa lalunya, tentang liburannya di Singapore, tentang ibu n
saudara tirinya, dll. Begitulah, walau di awal bulan berikutnya baru aku tahu
kalau gaji yang aku terima sebagai guru les privat ini tergolong sedikit.
Namun, aku tetap enjoy aja, aku anggap ini ibadah. Aku sedang gila2nya
mengumpulkan pahala, hehe…
Curhat ketigaku :
Seorang senior dari pulau
seberang, laki-laki, satu tahun di atasku, entah aku mengenalnya dari mana. Yang
jelas, kami sama2 mahasiswa FK. Dia (lagi2 aku berkenalan dgn ketua organisasi)
adalah ketua Rohis FK di salah satu universitas yg sangat aku impikan.
Universitas yang pernah menerimaku sebagai mahasiswa Farmasi, bukan kedokteran.
Hmm, aku abaikan akhirnya Farmasi dan lebih memilih jadi perantau di Bali.
Senior ini, sebut saja ANP. Sebenarnya kami sudah sering ngobrol. Dia sempat
membaca blog ini dan tahu sejauh apa kelabilanku di dunia. Dia hanya tertawa
dan banyak memberi wejangan. Sangat..Sangat banyak yang sudah kami
perbincangkan, hanya saja yang membuat aku heran adalah obrolan terakhir kami
ketika dia mempertanyakan satu pertanyaan frontal. Aku akan copy-kan
percakapanku dengannya. Semoga dia lupa dengan keberadaan blog ini dan tidak
tahu bahwa aku bercerita tentang dirinya.
ANP : Assalamualaikum. Hei, adek
keren :D
Aku : Waalaikumsalam wr wb. Keren
dari mana, Kak? Errr -____-
ANP : Apa kabar adek mawapres? :D
Selamat ya, dek…
Aku : Tau darimana, kak?
ANP : Tau dari ibumu, dek.
Aku : oalah dari ibu, hehe.
Makasih byk, kak.
ANP : Lagi sibuk apa, dek?
Aku : Skrg ini seharusnya sibuk
persiapan ujian blok, tapi saya malah OL, haha. Kalo kakak sibuk apa?
ANP : Sibuk tidur2an nih, dek.
Capek, hehe.
Aku : capek habis co.ass ya kak?
ANP : iya, dek. Habis jaga, byuh.
34 jam ndak tidur, nonstop :D
Aku : Subhanallah, sampai segitu
ya? Emang lagi stase apa, kak?
ANP : iya dek, totalitas :D
wkakakak. Eman kalo tidur waktu jaga. Ini stase obgyn, dek.
Aku : waaa, seru tuh obgyn :D
ANP : kamu pengen jadi Obgyn kah?
Aku : iya, inshaAllah mau jadi
Obgyn. Doakan ya, kak :D
ANP : iya, dek. Ta dukuuung :)
Aku : makasih, kak.
ANP : dek, kalau mau cari
scholarship, linknya apa ya?
Aku : *ngasih link* itu kumpulan
info beasiswa dalam n luar negeri, kak. Monggo dicoba. Emang mau ambil
scholarship kemana?
ANP : pengen coba Erasmus, dek :D
Ada saran dek enaknya kemana?
Aku : Erasmus keren tuh, kak.
Coba aja. mau cuma exchange atau memang ngelanjutin kuliah?
ANP : ada rekomendasi lain, dek?
Yg agak gampang gitu :D
Aku : hmm, apa ya. Rotterdam itu
udh keren kok, kak. Harvard? Oxford?
ANP : Harvard ya… bisa ndak ya?
Aku : :p
ANP : kalau kamu mau kemana, dek?
Aku : kalau saya sih cita2nya ke
Paris, kak. Hehe…
ANP : wah, ya udah aku juga ke
Paris deh :D ta temenin, dek…
#sesungguhnya dari sini sudah
mulai ambigu#
Aku : kakak sdh tau kalau ambil
pendidikan residen di Amerika itu digaji 30juta per 2 minggu?
ANP : iya ta dek?? ada
beasiswanya dek? mau nyoba jadinyaa
Aku : iya, bukan hanya gratis, tp
justru digaji...
ANP : sekalian nabung buat nikah.
nyari dmn dek beasiswanya?
Aku : saya kurang tau alamat
valid web-nya, tp kalo d Surabaya itu ada di Jln HR Muhammad disana ada jasa
konsultasi sekolah ke luar negeri... kalo mau daftar jd residen d Amerika,
harus lulus tesnya dulu... namanya USMLE...
ANP : nah itu tu gimana tho dek
jasanya?
Aku : udh pernah dengar tes USMLE
kan?
ANP : tapi kalo residen di
amerika waktu pulang ke indo ada tes lgi y? semacam adaptasi ilmu gitu dek. apa
tuh dek?
Aku : USMLE : United State
Medical Lisence Examination. USMLE semacam UKDI-nya Indonesia gitu... kalo mau
belajar, ada kok buku bank soal USMLE...
ANP : oo yap2 itu thoo. km mau ke
amrik ya dek?
Aku : kalo ditanya 'mau' sih ya
jelas mau, kak... Tapi utk menuju kesana itu sepertinya butuh perjuangan yg tidak
mudah...
ANP: lho bisa2 dek km aq yakin kok insyaAllah asal
km mauu J
Aku (y)
ANP : dek
Aku : kenapa, kak?
ANP : gpp dek,pengen manggil aja…
kalo km nanti sibuk sama profesimu,gmn caramu berbagi waktu sama keluarga
kecilmu?
Aku : keluarga kecil itu maksudnya
ayah, ibu n adik2 saya, kak?
ANP : keluargamu dek,km suami
anak2mu
#cukup mencurigakan#
Aku oalah... hmm, pertanyaan
sulit, kak... tp saya usahakan seoptimal mungkin supaya tdk ada salah satu yg
merasa dikorbankan...
ANP : gimana itu dek? dimana kerjaanmu
meminta waktumu dari jam 6 pagi sampai jam 9 malam lebih, gmn?
Aku : kalo sy pribadi, keluarga
tetap prioritas utama, kak... masalah pekerjaan itu kan bisa didelegasikan... sementara
utk mjd seorang ibu n seorang istri sm sekali ga bsa didelegasikan... sy gak
mau berbagi delegasi kalo urusan suami n anak soalnya, haha :p
ANP : Siip (y) harus gitu ya dek :)
#mencurigakan lagi#
Aku : inshaAllah, kak... kalau
kakak gmn bagi waktunya?
ANP : aku besok ndak nyari yg
sibuk2 kok. aku pengen melihat istriku dulu. aku mungkin ambil spesialis yg g
begitu sibuk mata,tht,PK,mikrobio atau S2 K3,hiperkes :D
Aku : (y) emang kenapa nanya ke
saya soal begitu, kak?
ANP : mmm,ya ndak apa2 hehe pengen
tau pandanganmu dek
Aku : oalah, hehe...
ANP : kok oalah? :)
Aku : : lha terus harus bilang
apa? :D
ANP bilang wow dong dek
Aku : jiaaah, kayak anak2 gaul
gitu ya, haha :p
ANP: iya kayak anak ababil gituu :D
Hmm, gadis mana yang tidak
kebingungan saat mendapat pertanyaan itu? Aku sih lebih memilih menjawab apa
adanya daripada memasang topeng kemunafikan.
Sebenarnya masih banyak yg ingin
aku curhatkan, tapi apa daya, aku sudah ngantuk. Mungkin besok akan aku
lanjutkan postingnya. Cerita belum selesai nih, masih blm ada hubungannya dgn
judul posting ini “Keajaiban”, inshaAllah akan aku perjelas di posting besok.
Reqgi First Trasia
Denpasar, 5 November 2012
Komentar