Anak Kecil Aja Tau

Di sebuah sekolah (SD) Islam kabupaten, ada seorang anak laki-laki yang sangat kritis. Ia selalu memprotes hal-hal yang tidak sejalan dengan apa yang ia dengar dan apa yang ia baca, padahal baru kelas 5 SD. Walaupun gayanya agak songong, tapi dia disenangi kawan2nya karena ia selalu membawa sesuatu yang baru untuk kelasnya.
Hari itu pelajaran tentang hukum Islam. Ibu guru menerangkan tentang Wajib, Sunnah, Haram, Mubah, dan Makruh, beserta contoh-contohnya. Salah satunya tentang babi yang diharamkan dalam Islam. Salah seorang murid, Zehav namanya, bertanya pada ibu guru, “Bu, kenapa sih babi itu haram dimakan?”
“Karena babi itu ada cacing pitanya.”
“Tapi, Bu. Cacing pita itu kan cuma di tempat2 yang jorok. Nah, kalo misalnya babinya kita pelihara di tempat yang bersih, yang steril, berarti gak ada cacing pitanya kan? Berarti gak apa2 dimakan?” tanya Zehav.
Ibu guru kebingungan menjawabnya, “Hmm, itu memang sudah perintah Allah.”
Kaisar, si bocah yang kritis itu, angkat tangan.
“Iya, Kaisar. Ada yang mau ditanyakan?”
“Nggak, Bu Guru. Saya cuma mau jawab pertanyaan Zehav.”
“Silakan…”
“Zehav, emang lu gak tau ya? Sebersih apapun daging babi. Sekalipun lu beli di swalayan, dia tetap ngeluarin belatung kalo disiram pake soda. Belatungnya keluar dalam 30 menit setelah disiram. Kalo kita masukin kamera ke sistem pencernaan, kelihatan itu banyak belatung di orang2 yang suka makan babi. Kalo ga salah nama alatnya endoskopi.”
Mereka (teman2 dan ibu guru) mengangguk mendengar penjelasan Kaisar.
* * *
Hari lain, pelajaran IPA. Mereka belajar tentang tata surya. Pelajaran sampai pada bulan yang menjadi pemantul cahaya dari matahari ke bumi ketika bagian bumi membelakangi matahari. Di buku paket mereka tertulis tentang Neil Armstrong, manusia pertama yang mendarat ke bulan. Zahra, salah seorang murid bertanya, “Bu, gimana caranya Neil Armstrong bisa ke bulan?”
“Nah, ini ibu punya film documenter tentang itu. Neil Armstrong dan teman-temannya naik Apollo kesana.”
Mereka menonton film documenter itu.
Kaisar mengangkat tangan, “Itu bohong, Bu. Neil Armstrong kan sebenarnya sama sekali gak pernah ke bulan. Coba lihat itu, di bulan kan gak ada gravitasi, Bu, tapi kok dia bisa naruh jejak kaki di sana? Terus kok dia sampe bisa tancapkan bendera Amerika disitu? Terus benderanya berkibar pula, emang disana ada angin? Sebenarnya mereka itu cuma syuting biasa di Amerika, Bu. Di Amerika itu ada yang namanya zona-51, daerah terlarang yang cuma boleh dipake untuk latihan militer. Mereka tuh syuting disitu. Itu cuma acting, Bu.”
“Tapi bukannya Neil Armstrong itu masuk Islam karena dia dengar adzan di bulan ya?”
“Ya, Neil Armstrong memang masuk Islam, tapi bukan karena adzan di bulan, melainkan pas dia ngorbit di sekitar bumi itu, terus dia merasakan daerah Ka’bah itu adalah daerah dengan tingkat gravitasi yang lebih besar dibandingkan daerah lainnya.”
“Tapi kan dia kelihatan itu terbang naik Apollo.”
“Ya itu tadi, cuma muter-muter di atas bumi aja, nggak ke bulan.”
* * *
Saat pelajaran sejarah. Tentang perjuangan bangsa mempertahankan kemerdekaan. Bandung Lautan Api, kisah 10 November, sampai G 30 S / PKI.
Salah seorang murid bertanya, “Pak Guru, kok PKI bisa jahat kayak gitu sih?”
“itu karena paham komunis yang mereka anut. Mereka gak percaya Allah.”
Lagi-lagi Kaisar protes, “Afwan, Pak Guru. Kalo masalah G 30 S / PKI itu bukan PKI yang jahat, tapi presiden Soeharto.”
“Kamu belum lahir waktu itu, Kaisar.” Ujar Pak Guru.
“Saya memang belum lahir, Pak, tapi saya sudah baca.”
“Apa yang kamu baca?”
“Saya baca kesaksian ajudannya Presiden Sukarno, Pak. Disitu diceritakan kalau Sukarno itu ditodong untuk menandatangani supersemar. Tapi surat itu lho sebenarnya bukan surat kepresidenan, lha wong kop suratnya itu kop angkatan. Sukarno diancam bakal ditembak kalo gak mau tanda tangan.”
“Terus?”
“empat jendral yang datang ke istana itu suruhannya Suharto. Suharto itu dendam sama Sukarno karena Sukarno pernah ngomelin Soeharto gara-gara Suharto gak mau lapor ke Jendral Sudirman soal tugas pengawasan PKI di Madiun. Suharto juga dendam sama Jendral-Jendral yang lebih tinggi jabatannya gara2 Suharto pernah ditempeleng sama A.H. Nasution, dibilang Suharto itu malu-maluin sebagai tentara, masa’ barter besi tua dengan gula. Soal Dewan Jendral, Dewan Revolusi, penembakan ini itu, dll itu cuma rekayasa aja, Pak Guru. Buktinya sampai sekarang Arsip Nasional gak tau dimana sebenarnya naskah supersemar yang asli, yang dipake MPRS untuk mengangkat Suharto jadi Presiden. Terus, supaya rakyat percaya, Suharto itu nyuruh Arifin C Noer untuk bikin film tentang serangan umum 1 Maret yang isinya baik-baikin Suharto.”
“Hati-hati lho Kaisar kalo bicara, kamu ini masih SD.”
“Afwan, Pak Guru. Wallahualam.”
* * *
Saat itu seorang guru bertanya pada murid2 di kelas.
“Apa yang membuat kalian bangga menjadi bagian dari orang Islam?”
“Enak, Bu… karena sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan, dinilai sebagai pahala.” Jawab salah seorang murid.
“Enak, Bu… karena hati jadi tenang habis sholat n baca quran…” sahut yang lain.
“Enak, Bu… karena kalo kita rajin sholat bisa masuk surga.”
“Enak, Bu… kita jadi bersih, karena cuci muka (wudhu) 5x sehari…” sahut yang lain.
“Enak, Bu… siapa yang tidak senang menjadi bagian dari umat terbesar di dunia?” sahut Kaisar.
“Benar begitu ya?” tanya teman yg lain pada Kaisar.
Ibu guru hanya melihat saja (sekaligus bangga) murid2nya berdiskusi seperti itu.
Kaisar menjawab, “Gini nih, gue terangin ya. Ada penelitian yang bilang kalo suatu bangsa itu mau meningkatkan kebudayaannya, minimal satu pasangan harus punya anak 2,1. Kalo cuma 1,9 kebudayaannya bakal tetap, gak maju, gak mundur. Kalo cuma 1,3 bisa dijamin kebudayaan itu akan mundur, bahkan hilang sama sekali.”
“Gimana sih lu, Kaisar! Masa’ punya anak pake koma-koma. Lha itu 1,3 lah, 1,9 lah… Ah, aneh!”
“Itu cuma persenannya aja. Lu tuh yang aneh!”
“Lanjutin, Kaisar… lanjutin…” sambung teman2 yg lain.
“Di Prancis itu angka kelahirannya 1.8, di inggris 1.6, di Yunani n Jerman 1.3, Italia 1.2, Spanyol 1.1. kalo ditotal2 negara2 Uni Eropa itu rata2 angka kelahirannya 1.38, bisa diprediksikan beberapa tahun mendatang populasinya bakal menyusut. Tapi nyatanya sampai sekarang belum menyusut karena ada imigrasi. Imigrasi orang2 Islam ke Eropa itu luar biasa. Kalo di Prancis, orang Prancisnya sendiri itu angka kelahirannya kan 1.8, sementara orang Islam yang disana itu 8.1. penelitian ngitung kalo 39 tahun lagi Prancis bakal jadi negara Islam. Di Inggris, populasi orang Islam meningkat 30 kali lipat setiap tahunnya, bahkan hampir seribu gereja disana diubah jadi masjid. Di Belanda, prediksinya 15 tahun lagi seluruh penduduknya adalah muslim. Di Rusia, 45% warganya Muslim. Di Belgia, 50% dari kelahiran baru adalah muslim. Pemerintah Jerman sendiri udah ngakuin kalo tahun 2027 nanti Jerman bakal jadi negara muslim. Muamar Qadafi, pemimpin Libya, ngomong kalo ada tanda2 bahwa Allah bakal memberikan kemenangan terhadap Islam di Eropa, tanpa pedang, tanpa senjata, tanpa penaklukkan. Gak butuh teroris, gak perlu pengebom Hamas. 50juta(+) muslim di Eropa bakal ngubah Eropa jadi benua Islam dalam beberapa dasawarsa. 3 tahun yang lalu, ada pertemuan 24 organisasi Islam di seluruh dunia yg diadain di Chicago. Hasil pertemuannya, mereka semua berniat untuk mengislamisasi Amerika lewat jurnalistik, politik, pendidikan, dll.”
“Subhanallah…”kata anak2 yang lain.
“Tapi, Kaisar. Orang2 Islam itu kan terkenal teroris. Itu yang pesawat bunuh diri nabrak WTC di Amerika, terus yg ngebom Bali itu kan orang2 Islam katanya. Apa lu masih bangga jadi orang Islam?”
“Lho? Kalian masih percaya kalo ada pesawat yang nabrak WTC?”
Semua saling pandang
“Gak ada tuh yang namanya pesawat nabrak WTC. Itu cuma rekayasa. Itu animasi computer. Ahli computer di dunia juga udah ngakuin kok kalo pesawat itu cuma animasi. Coba deh kalo kita puter lagi siaran langsung yang tayang pagi pas kejadian, mana kelihatan pesawatnya? Tapi pas siaran ulang sorenya, baru kelihatan tiba2 ada pesawat seolah2 nabrak. Pinter ya Amerika bisa membohongi dunia. Pertama soal Neil Armstrong, terus soal ini, mungkin masih banyak lagi kebohongan yang belum terungkap.”
Begitulah. Kumpulan anak2 kecil yang begitu antusias memahami apa yang terjadi di sekitarnya.
“Kaisar, Ibu boleh tanya?”
“Tafadhal, Bu Guru…”
“kenapa Kaisar semangatnya luar biasa begitu?”
“Bukannya kita setiap habis belajar berdoa ya, Bu? Ya Allah, tunjukkan padaku bahwa yang benar itu benar, dan yang salah itu salah… gitu kan, Bu?”
Ibu guru mengangguk.
“Itu semua kan supaya kita nggak membenarkan apa yang salah dan menyalahkan apa yang benar.”
Wallahualam 

Reqgi First Trasia
29 Januari 2012

Komentar

Postingan Populer