Cerita Liburan

Cerita Liburan

Jumat, 3 Februari 2012
Sampai di Bandara Soekarno-Hatta, ada masalah. Ibu SMS, “Kamu dijemput di terminal berapa?” Aku balas, “Seperti biasa…”. Aku jawab begitu karena memang biasanya Ayah menjemputku di terminal 1A dengan penerbangan Lion Air. Ibu dan Ayah marah karena mereka lupa biasa jemput dimana. Aku diomelin. Mereka bilang, “Walaupun udah biasa,tapi kamu tetap harus jelaskan! Kalo seandainya ada pasienmu yang nanya (Dok, ini obatnya diminum berapa kali ya?) Masa’ kamu mau jawab (Seperti biasa). Walapun antibiotik diminum 3x sehari, kamu tetap harus jelaskan lagi ke pasiennya!”
Ya sudahlah. Aku sudah kebal diomelin.

Sabtu, 4 Februari 2012
Istirahat biasa, ngobrol sama Ayah dan nenek, sambil nonton tivi. Malamnya makan nasi bebek yang Alhamdulillah enak luar biasa di daerah Serpong.  Foto makan2 nasi bebek.











Minggu, 5 Februari 2012
Ngantar nenek ke stasiun, beliau mau balik ke Surabaya. Sambil nunggu kereta datang, ibu mengajak kami (Aku, Zenia, dan Kaisar) jalan2 ke Pasar Senen (pasar tradisional). Ibu bertanya, “Kamu pengen apa?” Aku jawab, “Aku pengen blazer.” Ibu membelikan dua blazer untukku. Namun, karena itu pasar tradisional, panasnya luar biasa, aromanya pun juga luar biasa. Kaisar pengen buru2 keluar dari pasar itu. Ibu marah2 karena beliau masih pengen jalan2. Alhasil, kami bertiga pun kena semprot. Ya sudahlah. Aku sudah kebal diomelin.  Foto ke stasiun



Senin-Selasa, 6-7 Februari 2012
Baca buku histology untuk persiapan semester depan, sambil review sedikit histology semester lalu. Histology cardiovascular, respiratory, genitourinary, reproduction system.

Rabu, 8 Februari 2012
Aku ikut ibu jaga toko pakaiannya, setelah itu ikut ibu ke pengajian tafsir Qur’an. Waktu itu materinya tafsir surah AnNissa. Menarik!
Hari ini pula aku diajak Ayah melihat tanah yang dibeli Ibu untuk nantinya dibangun tempat praktek untukku. Ya semacam klinik kecil2an. Tak besar, tanah itu cuma seluas 400 m2, tapi patut untuk disyukuri.

Kamis-Jumat, 9-10 Februari 2012
Baca buku Histology lagi sampai khatam. Makan, mandi, sholat, nonton tivi. Biasa banget!

Sabtu, 11 Februari 2012
Nyusun draft buku kaderisasi FULDFK (Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Indonesia). Alhamdulillah, draftnya selesai dalam 1 hari, tapi dari pagi sampe sore, hiks… T.T
Suatu kehormatan besar buat aku karena dapat amanah untuk menyusun buku kaderisasi sebuah organisasi dakwah nasional. Memang cita2ku dari dulu adalah menjadi seorang dokter yang pandai menulis. Walau aku hanya sebagai penyusun, dengan teman2 tim kaderisasi FULDFK sebagai kontributornya, tapi itu tak jadi masalah. Aku anggap itu sebagai batu loncatan untuk penulisan buku2ku selanjutnya. Amin!
Malamnya ada NM FULDFK, tapi mendadak Kaisar ngajak pergi ke Lippo. Alhasil, aku mendelegasikan NM ini pada seorang teman.  Foto2 di Lippo





Minggu, 12 Februari 2012
Hari ini ada reuni kelas 3i SMP Negeri 2 Tangerang di Summarecon Mall Serpong. Baru pertama kali aku datang ke Mall ini, jauh lebih besar dari Lippo Supermall Karawaci yang dulu dinobatkan sebagai mall terbesar di Tangerang. Aku bertemu dengan 14 teman lama. Mereka punya cerita masing2, lucu, seru! Hampir semua dari mereka sudah punya pacar, kecuali aku. Bahkan ada beberapa dari teman2 yang tidak datang, sudah menikah, ada pula yang sudah punya anak, anaknya juga ada yang hampir dua orang. Ck…ck..ck… gila! Nah, aku? pacar aja ga punya, gimana mau nikah? Tapi aku sudah muak dengan kata cinta! Makan tuh cinta! Kalau ada yang berani bicara cinta didepanku, siap2 aku lempar apa saja yang aku pegang di tanganku! Aku mendadak berubah anarkis jika mendengar, melihat, atau membaca kata “cinta”! huff… T.T
Mereka banyak bercerita tentang kesibukan mereka saat ini, status mereka, kenangan2 selama SMP, sampai planning2 untuk masa depan mereka. Kami saling bertukar kontak. Setelah acara semi-formal, dilanjutkan dengan makan bareng. Di acara makan bareng itulah, kami mengabadikan momen itu sambil bercerita lebih jauh tentang kehidupan kami masing2. Sebelum pulang, aku membeli 5 roti di BreadTalk. Satu untuk ku makan, sisanya untuk keluarga di rumah. Begitulah aku, dimanapun dan kapanpun aku berada, aku tak ingin menikmati enaknya roti sendirian, aku selalu ingat keluarga.  Foto2 reunian.



Senin, 13 Februari 2012
Hari ini sedikit kesal. Folder majalah Injeksi Februari yang sudah aku kirim ke LayOuter sejak tanggal 21/22 Januari ternyata sampai saat ini belum di-design, padahal harusnya bulan ini sudah terbit. Lebih kesal lagi ketika folder yang sudah lengkap itu ternyata zipnya tidak bisa diextract. Aku ditegur berkali2 sama pemimpin umumnya. Dia hanya bisa menegur saja tanpa tahu dan menanyakan terlebih dahulu apa yang sebenarnya terjadi di lapangan. Seharusnya, folder dengan size sebesar itu, tidak dikirim via email. Harus ketemuan untuk transfer langsung dari falshdisk ke flashdisk, tapi pimpinan layOuternya di awal bilang kalo susah buat ketemu. Dia minta dikirim via email. Setelah aku kirim tanggal 22 januari, mungkin dia langsung memforward email itu ke staffnya tanpa mengecek dahulu apakah zip itu bisa diextract atau tidak. Lalu, staff layOuter itu menyuruhku untuk memecah zipnya dan mengirim setiap file satu persatu. Aku turuti. Aku kirim semua file itu satu per satu walau koneksi modem lambat. Masalah tak hanya berhenti sampai disitu, miskomunikasi pun berlanjut cukup panjang. Entahlah, aku kesal dengan proses pembuatan Majalah Injeksi februari ini. Semoga edisi selanjutnya tidak terjadi hal seperti ini lagi. Amin!
Hari ini juga nonton Kaisar nyuci sepeda pixinya, hahaha…

Selasa, 14 Februari 2012
Membuat presentasi Club Esai untuk Kelompok Ilmiah Hippocrates. Berkoordinasi dengan para staf divisi Esai dan Debat KIH. Maklum, Club Esai ini adalah terobosan terbaru kepengurusan KIH 2012. Semoga nanti berjalan lancar. Amin!
Hari ini pula grand-planning renovasi rumah dihantar oleh seorang semi-arsitek. Ku sebut semi-arsitek karena dia bukan sarjana teknik, melainkan sarjana seni rupa. Tapi kemampuannya untuk men-design rumah tak kalah dengan arsitek. Dia satu tim dengan ayahku di sinetron Anugrah dulu. Ayahku sutradaranya, sedangkan Om Tauat itu bagian design-art.  Foto2 planning renovasi rumah.





Rabu, 15 Februari 2012
Aku ikut ibu jaga toko pakaiannya, setelah itu ikut ibu ke pengajian tafsir Qur’an. Waktu itu materinya tafsir surah AtTaubah ayat 100. Menarik! Tentang “kemenangan yang besar”. Ya, itulah surga! Harta yang berlimpah, nilai yang istimewa, jabatan yang mengagumkan, bukanlah kemenangan yang agung. Hanya surga! Bismillah….

Kamis, 16 Februari 2012
Hafalan surah Al-Lail. Haha, hari gini baru hafal? Maklum, aku agak sulit kalo disuruh hafalan. Tapi Alhamdulillah sekarang sudah hafal Al-Lail, tinggal diperlancar saja dengan membacanya berulang2. Minggu depan insyaAllah lanjut hafalah surah Asy-Syams. Bismillah…
Hari ini pula, aku ingin menulis tentang Zenia dan Kaisar dalam sebuah catatan pribadi. Mereka itu adik2 yang walaupun usil dan kata2nya kadang menyakitkan, tapi aku yakin mereka sangat menyayangiku. Tadi malam saja, waktu aku tidur nyenyak, tanpa aku sadari Kaisar mencorat-coret kaki kananku sampai hampir ke lutut dengan spidol merah. Tengah malam aku terbangun untuk sahur, aku lihat kakiku merah, aku berpikir itu darah. Setelah aku sentuh, ternyata cuma spidol. Huff… T.T
Malamnya nonton Zenia latihan baca puisi untuk lomba hari minggu. Puisi yang dibuat sendiri oleh Ibuku, tentang Siti Khadijah.

Jumat, 17 Februari 2012
Pagi2 aku sudah antri di Puskesmas untuk kontrol gigi.
“Ada keluhan apa?” tanya dokter gigi.
“Gak ada, dok. Cuma mau kontrol sama perawatan gigi aja.”
“Ya udah, baring aja dulu.”
Aku berbaring di kursi khusus yang ada di setiap praktek dokter gigi. Beliau memeriksa gigiku satu persatu.
“Ada yang sakit gak?”
“Gak ada, dok.”
“Oke, giginya masih bagus. Tinggal dibersihkan sedikit aja.”
“Gigi saya ada yang bolong nggak, dok?”
“Nggak ada. Giginya bagus semua.”
Alhamdulillah, gigiku sehat!
Sore harinya aku sekeluarga pergi ke PMI untuk donor darah, tapi kami semua tak ada yang diperbolehkan untuk donor. Ibu sedang menstruasi, Ayah tensinya rendah, dan aku punya Hb rendah. Beberapa bulan lalu aku tidak diizinkan untuk donor karena aku habis imunisasi hepatitis, ditambah pula berat badanku tidak mencukupi. Sekarang, giliran berat badanku sudah 48 kg, eh malah Hb-ku yang rendah. Aku juga baru tahu kalo sekarang ada SOP baru. Dulu berat badan minimal 45 kg, tapi sekarang 48 kg, entah mengapa. Mudah2an minggu depan pas ke PMI lagi, Hb-ku bisa naik, supaya bisa donor. Amin!

Sabtu, 18 Februari 2012
Hari ini disuruh Ibu bayar tagihan PDAM.
Setelah itu silaturahmi ke rumah Budhe di Kalideres, Jakarta Barat. Naik angkot sendirian. Malas tidak malas, aku harus tetap bersilaturahmi ke rumah Budhe, karena dulu waktu aku masih kecil Budhe sayang banget sama aku. aku sudah dianggap seperti anaknya sendiri karena saat itu Budhe belum punya anak. Bahkan anak pertama Budhe yang sekarang pun masih sebesar Zenia.
Dalam perjalanan pulang dari rumah Budhe, aku mengamati sekelilingku. Melihat orang-orang itu berjuang mati-matian demi sesuap nasi. Bayangkan saja, berapa uang yang didapat dari profesi supir angkot? Belum lagi jika mereka harus kejar setoran. Begitu pula dengan ojek. Miris rasanya hati ini ketika melihat para tukang ojek berebutan penumpang. Lanjut, ku lihat para pengamen cilik yang, ah, aku sendiri tak tega mendeskripsikannya. Ngamen dari pagi sampai malam pun hanya cukup untuk mengisi perut, lalu bagaimana dengan biaya sekolah mereka? Sungguh, aku jauh lebih beruntung dari mereka. Tapi entah mengapa aku masih sering mengeluh, seolah kurang mensyukuri segala yang telah Allah berikan padaku.
Bukan Tangerang namanya kalau tidak macet. Seperti biasa, jam pulang kerja para buruh pabrik Panarub. Ku perhatikan mereka satu persatu, sekilas saja, terlihat wajah lelah yang selalu berusaha tampak ceria. Mereka tertawa, saling bercanda, membeli rujak, mampir sekejap di warung kopi, dan banyak aktivitas lain yang membuat jalanan macet. Bayangkan, berapa UMR mereka dalam sebulan jika hanya bekerja sebagai buruh tanpa usaha sampingan? Cukupkah untuk memenuhi sandang, pangan, dan papan mereka? Tak heran mereka sering demo dan mencap kejam pemerintah. Pemerintah pun tak bisa disalahkan. Entahlah, siapa yang patut disalahkan atas hal ini? Ataukah memang tidak ada yang salah? Aku tak paham.
Lebih menyedihkan lagi, para pedagang asongan yang menjual korek api, rokok eceran, es lilin, permen, dan segala sesuatu yang jika dijual mungkin hanya laba seratus sampai lima ratus rupiah. Sementara mereka harus berlari-lari mengejar supir angkot yang ingin membeli rokok. Mengejar penumpang di dalam kendaraan yang melambaikan tangannya hanya untuk membeli es. Bayangkan, anak dan istri mereka menanti di rumah, atau mungkin kontrakan, bahkan mungkin cuma kos biasa, mereka menanti dengan harapan banyak pembeli yang memberikan laba lumayan untuk menyambung hidup mereka.
Berhenti di depan komplek perumahanku. Wajah-wajah lama yang sangat familiar! Ya, para tukang becak yang wajahnya sudah sangat ku hafal. Itu-itu saja. Lu lagi, lu lagi. Aku berpikir, tak bosankah mereka dengan profesi itu? Hmm, setidaknya aku tak mengemis seperti para gelandangan itu, mungkin begini pikir mereka. Mungkin sudah jenuh otak mereka mencari lowongan kesana kemari atau mungkin tak ada keahlian lain yang mereka miliki selain mengais rejeki dari becak? Entah! Aku prihatin, tapi tak bisa mengambil sebuah tindakan nyata.

Satu kegembiraan hari ini adalah adikku, Zenia Maulivia Fadilla yang cantik jelita itu ternyata mendapat juara 1 lomba membaca puisi sejakarta dan tangerang. Betapa bahagia aku melihatnya tersenyum puas. Berbekal puisi karya Ibu, ia bisa memperoleh apa yang ia mau. Kami sekeluarga mendengarkan ceritanya. Mendengarkan antusiasmenya mengikuti lomba. Mendengar bagaimana rasa percaya dirinyalah yang pada akhirnya mengantarkan ia menjadi juara.  Foto Piala Zenia




Minggu, 19 Februari 2012
Hari ini dimulai dengan hujan deras. Bagian belakang rumah bocor. Terpaksa aku, Ayah, dan Ibu, memberi wadah untuk menampung air hujan dan mengepel bagian yang tercecer. Sungguh merepotkan, tapi aku senang bermain air, hehe…
Setelah hujan berhenti, kami saling bertukar cerita mengenai sejarah negeri ini. Sampailah pada topik dimana kedua orang tuaku menuruhku untuk terlibat dalam sebuah partai yang insyaAllah akan melicinkan jalanku untuk menuju kursi kepresidenan. Sebuah impian yang konyol, tapi namanya juga orang tua, aku iyakan saja. Siapa tahu aku bisa masuk dalam jajaran tim dokter kepresidenan atau kalau tidak ya menjadi menteri kesehatan. Amin! insyaAllah.

Senin, 20 Februari 2012
Hari ini aku menjalin silaturahmi dengan Tebe, teman lamaku semasa SMA. Dari sekian banyak teman yang aku kirimi SMS Taujih, dia termasuk salah satu yang membalas SMSku dengan balasan yang baik. Dari situlah aku menyimpulkan bahwa Tebe adalah tipe orang yang menghargai pentingnya silaturahmi sekalipun hanya basa basi. Hikmah dari orang yang menghargai silaturahmi adalah selalu diingat oleh orang lain dan insyaAllah akan memperpanjang rejeki dan usia.
Hari ini pula kedua ortuku meng-cancel kontraktor yang dinilai terlalu lama dalam mengerjakan RAB untuk proyek renovasi rumahku. Dari sekian banyak temanku yang mengenyam pendidikan di teknik sipil, aku lebih teringat pada Tebe. Bukan karena ia teman lamaku, melainkan karena ia membalas SMS Taujih itulah yang membuat aku teringat bahwa aku mempunyai teman seorang calon kontraktor. Aku usul pada kedua orang tuaku untuk mempercayakan Tebe membangun rumah ini, menentukan RAB-nya dan hal-hal lainnya. Ortuku pun menyetujuinya. Alhasil, kini kami menunggu RAB kiriman Tebe datang ke rumah kami.
Silaturahmi lainnya terjalin dengan Amri. Entah mengapa, tak ada angin, tak ada hujan, ia mengirimiku SMS. Begini kira2 percakapan kami.
Am : Assalamualaikum… Reqgi… I don’t know , suddenly I want to talk with you about a lot of things
Reqgi : Waalaikumsalam… Mau ngobrol apa, mri?
Am : Ngobrol random aja, gi… Kamu masih di Bali ya?
Reqgi : Enggak, aku lg di Tangerang… Kamu masih di Depok?
Am : Wah, serius? Sampai kapan? Iya, saya masih di Depok…
Reqgi : InsyaAllah sampai tanggal 29 Februari…
Am : Hmm, insyaAllah minggu depan saya pulang ke Tangerang, gi… kira2 ada waktu ga minggu sorenya?
Reqgi : InsyaAllah ada… Jam berapa? Dimana?
Am : Nanti Amri kabari lagi ya, gi 
Begitulah, percakapan singkat yang wajar jika menimbulkan pertanyaan dalam benakku. Ada apa gerangan? Tak bisa dipungkiri, aku dan dia pernah terlibat kisah cinta monyet yang unik. Itu dulu. Ya, dulu sekali! Dan aku sudah menguburnya dalam-dalam. Tak terlintas lagi dalam khayalku untuk mengulang semuanya . Seperti yang pernah ku katakan, entah mengapa belakangan ini aku sedikit alergi dengan kata ‘cinta’. Ya sudahlah, tak perlu berpikir macam2, tak perlu pula menaruh harapan. Letakkan saja semua rasa curiga di atas meja, kalau khawatir, letakkan saja dalam kulkas agar segalanya menjadi lebih dingin. Begitu kata FTV yang aku tonton siang tadi.
Proyek selanjutnya, Kaisar pulang sekolah, ia memintaku membuat scenario untuk tugas drama sekolah. Ku tawarkan cerita Cinderella, ia menolak karena salah seorang temannya (Azis) terobsesi untuk menjadi pangeran, padahal sesuai kesepakatan awal Kaisarlah yang menjadi pemeran utama. Ah, repot berurusan dengan anak kecil! Ya sudahlah, akhirnya aku mengajukan usul kisa bawang merah-bawang putih. Awalnya, ia menyetujui kisah itu, namun, setelah aku rampungkan ceritanya, ia berubah pikiran dan marah karena scenario yang ku buat tak sesuai dengan kehendaknya. Huff…

Selasa, 21 Februari 2012
Hari ini ngedit CV Ayah karena ada opening Sinetron yang harus ditambahkan, apalagi kalau bukan sinetron Anugerah.
Kemudian Syuro NM FULDFK via YM.
Tak ada angin tak ada hujan, malam ini R SMS aku untuk meminta maaf atas kesalahannya yang pernah melukai hatiku (halah). Entah mengapa, aku sudah memaafkannya bahkan sebelum ia meminta maaf. Aku tak ingin menyimpan luka terlalu lama, karena aku tak ingin luka itu membusuk. Aku sudah lupakan semua kisah cinta memilukan itu, baik dengan Amri maupun dengan R. Sudah ku kubur semuanya dalam-dalam. Aku tak ingin menggali masa lalu atau bahkan mengenangnya.

Rabu, 22 Februari 2012
Hari ini ikut ibu pengajian. Materinya tentang teladan Kaum Anshar dan Muhajirin. Cukup menarik.
Hari ini juga nonton Kaisar dan teman2nya latihan drama di rumah dengan scenario yang ku buat kemarin. Dalam kelompok drama Kaisar, ada Hesty, si gadis cilik keturunan Belanda itu. Aku senang melihat gadis itu. Lucu, lincah, pintar, dan ceria.
Kemudian Syuro NM FULDFK lagi untuk membicarakan MMLC yang kemarin belum selesai dibahas.
Namanya juga via YM, NMnya ya sambil nonton tivi. Acara lagu-lagu gitu dah. Dari situ aku dengar lagu terbaru Ari Lasso, judulnya Karena Aku Telah Denganmu. Walau lagu itu tak sesuai dengan suasana hati, aku menyukainya, tanpa maksud dan tujuan tertentu (halah, kayak bikin proposal aja).

Kamis, 23 Februari 2012
Aku membantu Ibu di toko sambil membuat konsep MMLC. Setelah selesai membuat, aku langsung kirim ke email kepala departemennya.
Aku membantu Ibu membersihkan taman.
Aku mengajari Kaisar yang besok akan ulangan Tarikh Islam, materinya tentang sejarah Fathul Mekkah.
Hari ini Ibuku sakit gigi, beliau meminta resep obat dariku. Ku beri saja Clindamycin dan Antalgin. Semoga gigi Ibu lekas sembuh.

Jumat, 24 Februari 2012
Sakit gigi Ibu belum sembuh, bahkan ia merasa lehernya seperti tercekik setelah meminum Clindamycin dan Antalgin. Aku menduga ibu hypersensitive terhadap kedua obat itu. Akhirnya, ku ganti obatnya dengan Levofloxacin dan Potassium Diclofenac. Kali ini Ibu tidak merasa tercekik, hanya saja gusinya menjadi bengkak. Ah, entahlah. Tak ada maksudku membuat Ibu menjadi bahan eksperimenku, hanya saja aku merasa ada yang aneh dengan sakit gigi yang Ibu alami. Beberapa hari yang lalu saat aku kontrol ke dokter gigi, aku melihat si dokter gigi memberikan resep serupa kepada pasien yang juga mempunyai keluhan seperti Ibu, antibiotik dan anti-nyeri. Just that simple, tapi kenapa Ibu belum sembuh juga? Sudahlah, kita tunggu saja sampai besok, semoga Ibu lekas sembuh dan gigi yang bermasalah itu bisa segera dicabut. Amin.

Sabtu, 25 Februari 2012
Ada tugas baru dari FULDFK, membuat Term of Reference untuk Pembicara dan bikin soal2 pre-post-test untuk MMLC. Alhamdulillah sudah selesai, hanya saja modem yang belum dibayar tagihannya ini berjalan sangat lambat, sehingga pengiriman email pun sedikit tersendat.
Mentransfer CV ayah ke flashdisk, entah kenapa file dengan ukuran 200 MB itu tak bisa di-burn ke CD-RW. Ah, bikin bête!
Hari ini lahirlah sebuah esai dari tanganku. Esai yang ku buat untuk lomba menulis tentang kedokteran Islam. Ku beri judul “Tidak Ada Penyakit Menular! Tanpa Izin Allah”. Semoga saja esaiku bisa menang, setelah aku mengalami kekalahan atas dua esaiku sebelumnya. Semoga bisa menang. Amin!
Semalam aku menonton film “tanda tanya” garapan Sutradara Hanung Bramantyo. Film yang ku rasa patut diacungi jempol. Hanung memang terkenal dengan film2nya yang controversial dan aku pernah punya impian kisah perjuangan teman2 IMA di tengan medan dakwah yang “luar biasa” itu juga difilmkan.
Sampai malam ini, aku belum juga dapat kabar dari Amri soal pertemuan esok. Dimana dan pukul berapa. Ah, sudahlah, aku dari awal tak berharap banyak dari pertemuan esok. Aku juga tak terlalu berminat kecuali untuk sekadar menyambung tali silaturahmi saja.

Minggu, 26 Februari 2012
Benar dugaanku, hari ini aku tak jadi bertemu Amri. Beberapa hari yang lalu dia minta aku untuk menunggu kabar darinya soal waktu dan tempat pertemuan kami. Nyatanya, sampai minggu malam pun tak ada kabar. Hahaha… sudahlah, untung saja aku tak terlalu mengharapkan pertemuan itu. Jika aku berharap, sudah pasti aku akan terluka. Lagipula ini bukan yang pertama kalinya Amri memperlakukan aku seperti ini. Dulu waktu SMA kelas 3, aku pernah minta tolong diajari gambar perspektif sama Amri. Dia bilang “Oke, insyaAllah pulang sekolah, habis rapat Rohis aku ajari…” tapi nyatanya setelah 4 jam aku menunggunya, dia malah pulang. Wakakak! Konyol kan anak SMA? Itulah mengapa aku tidak terlalu berbangga hati melewati masa SMA yang menggelikan itu…

Senin, 27 Februari 2012
Hari ini dibuka dengan sesuatu yang kurang menyenangkan. Ayah marah2. Alasannya? Klise! Sudahlah, aku tak ingin membahasnya. Walau sebetulnya aku ingin liburan ini ditutup dengan hal yang berkesan. Biar saja, lebih baik aku packing barang untuk kembali ke Bali beberapa hari lagi.

Komentar

Postingan Populer