Andika Amri



Andika Amri
Sudah lebih dari satu tahun aku menjalani kehidupan bersamanya, mencintainya sebisaku. Sedang ia, ia mencintaiku lebih dari yang sebenarnya ia bisa.
Sudah lebih dari satu tahun tak ada puisi yang ia persembahkan untukku, tak ada bunga atau coklat yang ia hadiahkan. Karena cintanya lebih dari puisi, bunga, maupun coklat.
Ia memulai harinya dengan tahajud, menanti subuh dengan tilawah. Ia tekunkan subuh berjamaah di masjid. Sepulang dari masjid, ia bantu aku membereskan segala pekerjaan rumah, menjaga Aqila. Lantas ia berangkat menjemput nafkah halalnya.
Ketika maghrib menjelang, meski letih, ia pulang dengan wajah tetap cerah. Ia tak ingin anak dan istri melihat kepayahannya. Ba’da jamaah isya’, bersamaku, kami bermain bersama Aqila. Amri mengisahkan cerita-cerita inspiratif, walau mungkin Aqila masih belum paham. Amri tampak sangat menikmati aktivitasnya itu. Aku sungguh beruntung mengingat keputusanku untuk menerima lamarannya setahun yang lalu.

Reqgi First Trasia
Depok, 29 Desember 2014
Setelah lebih dari setahun tidak menulis blog

Komentar

Postingan Populer